CHEFI’S RESTO GANDENG SBCR HELAT DISKUSI KEBHINEKAAN

CHEFI’S RESTO GANDENG SBCR HELAT DISKUSI KEBHINEKAAN
CHEFI’S RESTO GANDENG SBCR HELAT DISKUSI KEBHINEKAAN

KOMPAK. Ketua Komite Keluarga PT SBCR Ir H Abdul Qodir bersama tokoh lintas agama kompak menyerukan kebersamaan dalam kebhinekaan. 

 

 

CIREBON (SBCR) – Bertepatan dengan hari lahir Pancasila, Chefi’s Cafe & Resto bekerjasama dengan Seruni dan PT Siraj Badawi Cukup Rupiah (SBCR) Surabraja helat diskusi kebhinekaan di Jalan Ampera Raya No 22 Cirebon, Sabtu (01/06) malam.

Diskusi bertajuk No Limit Embracing Diversity itu mengusung tema ‘kebersamaan dalam kebhinekaan’ dengan tujuan untuk bersama-sama menggali potensi daerah di tengah keberagaman. Audience dari lintas agama dan komunitas tampak sangat antusias menyimak materi yang disampaikan oleh para narasumber.

Hadir dalam diskusi tersebut beberapa narasumber dari tokoh lintas agama yaitu Ir H Abdul Qodir, Komisaris Seruni Prof Dr H Dedi Djubaedi, Richard Dharma Perkasa, Romo Djunawi serta perwakilan dari Disbudpar Kota Cirebon.

Owner Chefis Cafe & Resto, Sefi Khirijil Yaman mengatakan Indonesia berdiri di tengah perbedaan, latar belakang yang sangat majemuk, suku, agama dan bahasa. Menurut anggota Komite PT SBCR itu, perbedaan bukan untuk dibeda-bedakan tapi menjadi kelebihan Bangsa Indonesia karena dalam perbedaan ada kekuatan.

“Indonesia terdiri dari suku, agama dan bahasa yang beragam. Perbedaan menjadi pemersatu dan kekuatan bangsa Indonesia,” ucap pria yang juga merupakan Presiden Komisaris Seruni itu.

Sementara itu Ketua Komite Keluarga PT SBCR Ir H Abdul Qodir mengatakan, keberagaman itu adalah sebuah potensi yang besar. Seperti dawai gitar walaupun tidak sama tetapi jika dimainkan dengan baik ternyata harmoni suaranya justru luar biasa indah. Ia berharap jangan sampai kemudian keberagaman ini menjadi kelemahan.

“Yuk kita kembalikan bahwa Cirebon punya potensi. Harusnya dengan keberagaman etnis yang ada di Cirebon bisa memberikan kontribusi baik tidak hanya di daerah tetapi kepada Nusantara bila perlu Internasional,” kata pria yang akrab disapa Bang Haq itu.

Ketua Komite PT SBCR itu menegaskan, di tengah perbedaan yang ada masing-masing individu mempunyai kecerdasan intelektual, hati, spirit dan emosional. Ia mengajak agar semua orang bersama-sama mengoptimalkan potensi serta memanfaatkan kecerdasan intelektual yang dimiliki.

“Jika setiap manusia mengoptimalkan potensi dasarnya maka dengan latar belakang apapun dia, dengan suku dan agama apapun pasti punya kontribusi. Jangan sampai justru perbedaannya jadi permasalahan,” tandas motivator Quantum Life tersebut.

Saat diskusi berlangsung Bang Haq menceritakan bahwa bisnis (perusahaan) yang dibangun oleh ayahandanya memiliki beberapa supplier dari Etnis Tionghoa. Dirinya juga mengambil pelajaran dari kerjasama baik yang terjalin antara perusahaan dengan orang-orang dari etnis yang berbeda tersebut.

“Kami diajarkan oleh orang tua bahwa Cirebon punya kekuatan yang luar biasa. Ada Etnis India, Arab, ada Tionghoa, ada Pribumi. Kalau ini dijadikan satu kekuatan saya yakin kalau Mesir saja hanya dengan Piramidnya bisa kaya, maka Cirebon dengan budayanya yang begitu sangat luar biasa harusnya bisa mendunia. Jadi kebersamaan dalam keberanekaragaman itu keniscayaan yang tidak bisa kita hindari,” pungkasnya. (Jhn)

Editor: Taufiq

 

#chefis #seruni #surabraja #sbcr #pancasila #harilahirpancasila #bhinnekatunggalika #kebhinekaan